pibitek.biz - Bank Sentral India (RBI) dikabarkan ingin mengambil sikap yang lebih santai dalam mengatur perusahaan-perusahaan FinTech. RBI berharap perusahaan-perusahaan ini tetap mematuhi aturan-aturan tentang verifikasi pelanggan dan perlindungan data, kata P. Vasudevan, Direktur Eksekutif RBI, pada Jumat, menurut laporan Bloomberg. Vasudevan, yang bertanggung jawab atas penegakan hukum di RBI, mengatakan bahwa tidak ada langkah-langkah yang lebih keras terhadap FinTech. Pejabat-pejabat RBI lainnya juga mengatakan bahwa regulator ingin industri FinTech berkembang, menurut laporan tersebut. Berita ini muncul setelah beberapa laporan tentang tindakan-tindakan yang diambil oleh RBI dalam beberapa minggu terakhir.
2 – DeeStream (DST) Laris Manis di Pasar Live Streaming 2 – DeeStream (DST) Laris Manis di Pasar Live Streaming
3 – StreamingLLM, MIT Bikin Chatbot Makin Jago Ngobrol 3 – StreamingLLM, MIT Bikin Chatbot Makin Jago Ngobrol 300x600
Pada Rabu, dilaporkan bahwa Visa dan Mastercard telah menghentikan sementara pembayaran kartu komersial yang dimediasi di India setelah RBI memerintahkannya. Seorang juru bicara Visa mengatakan kepada Reuters bahwa Visa menerima surat dari RBI pada 8 Feb, yang tampaknya merupakan permintaan informasi yang berlaku untuk seluruh industri tentang peran penyedia solusi pembayaran bisnis (BPSP) dalam pembayaran komersial dan bisnis. The Economic Times (ET) melaporkan bahwa langkah RBI mungkin dipicu oleh upaya regulator untuk menghentikan aliran uang ke pedagang-pedagang yang tidak menjalani proses KYC (know your customer).
Rekening bank pedagang-pedagang ini mungkin telah menjalani proses KYC, tetapi pedagang-pedagang itu sendiri tidak berhak menerima pembayaran kartu sebagai pedagang, kata laporan ET. Dalam tindakan lain, RBI mengeluarkan perintah pada 31 Jan yang menyuruh Paytm Payments Bank untuk berhenti beroperasi. Regulator perbankan itu mengatakan bahwa audit menemukan masalah-masalah kepatuhan yang terkait dengan bank tersebut, yang memproses transaksi untuk FinTech India Paytm.
RBI telah pada 2022 memerintahkan bank tersebut untuk berhenti menerima pelanggan baru sampai audit selesai. Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada 31 Jan, regulator itu mengatakan bahwa audit "mengumumkan ketidakpatuhan yang terus-menerus dan kekhawatiran pengawasan yang serius di bank tersebut, yang memerlukan tindakan pengawasan lebih lanjut". Pada 4 Feb, dilaporkan bahwa RBI telah menemukan ribuan akun Paytm Payments Bank yang dibuat tanpa identifikasi yang benar dan menyerahkan informasi ini ke lembaga penegak hukum keuangan negara itu.