Mark Cuban: Kalah di AI, Kalah Segala-galanya



Mark Cuban: Kalah di AI, Kalah Segala-galanya - the image via: fortune - pibitek.biz - Software

the image via: fortune


336-280
TL;DR
  • Mark Cuban bilang Amerika Serikat harus menang lomba AI untuk tetap berjaya.
  • Kalah lomba AI berarti kehilangan kekuatan finansial dan geopolitik, kata Cuban.
  • Investasi di AI penting banget untuk menjaga dominasi global Amerika Serikat.

pibitek.biz -Mark Cuban, si raja investasi yang kaya raya, lagi ngomel-ngomel nih. Katanya, Amerika Serikat harus menang lomba AI, atau bisa-bisa negara ini ambruk. Dia bilang, "Kalah AI, kalah segala-galanya!" "Kekuatan militer, dominasi global Amerika Serikat, semuanya tergantung dari AI. Titik. Gak ada lagi yang perlu dibahas", tegas Cuban. Cuban kayaknya ngeri banget sama persaingan AI global. Dia ngebandingin kekuatan militer dengan AI. "Siapa yang jago AI, dia yang punya militer paling kuat. Gak usah ditanya lagi".

Menurut Cuban, perusahaan swasta dan Departemen Pertahanan Amerika udah mulai investasi AI, tapi belum cukup. Masih banyak yang perlu dikerjain. Cuban juga nyerempet soal ekonomi. Dia bilang, Amerika Serikat akan kehilangan kekuatan finansial dan geopolitik kalau kalah lomba AI. "Amerika Serikat gak boleh kalah, karena kalau kalah, semua bakal hancur", tegas Cuban. "Nilai mata uang, persaingan global, militer, semua bakal terpengaruh". Cuban kayaknya lagi ngikutin apa yang dibilang Wakil Presiden Kamala Harris.

Harris lagi gencar ngebahas soal agenda ekonomi dan ngajak investasi di bidang semikonduktor dan energi bersih. Cuban ngasih dukungan buat Harris dan ngegas lagi soal AI. "Harris ngomongin teknologi baru dan nge dorong AI, itu yang penting buat gue", kata Cuban. Cuban kayaknya ngerasa AI penting banget buat militer Amerika Serikat. "Kita bisa ngomongin militer, tapi kalau AI kita gak jagoan, kita bakal ambruk", katanya. Di Silicon Valley, para investor modal ventura mulai tertarik sama teknologi pertahanan.

Y Combinator, perusahaan pembesaran startup, baru aja investasi ke Ares Industries. Ares ngembangin rudal anti kapal yang ukurannya lebih kecil dan lebih murah daripada yang ada di pasaran. Palantir, perusahaan yang ngembangin software data mining, makin jadi incaran investor. Pemerintah, militer, dan perusahaan banyak yang pake platform AI dari Palantir. Eric Schmidt, mantan bos Google, juga ngerasa AI bakal ngebantu banget buat militer. Schmidt dan Mark Milley, mantan Ketua Kepala Staf Gabungan, ngasih peringatan kalau Amerika Serikat belum siap buat perang di masa depan.

Mereka ngasih contoh negara-negara saingan seperti Rusia dan China yang udah mulai investasi di bidang teknologi baru. "Perang di masa depan gak lagi pake jet, kapal, dan tank. Perang sekarang bakal dikuasai sistem senjata otonom dan algoritma super canggih", tulis Schmidt dan Milley. "Amerika Serikat harus reformasi struktur angkatan bersenjatanya", tulis Schmidt dan Milley. "Amerika Serikat harus ngubah taktik dan cara ngembangin kepemimpinan. Harus ada cara baru untuk beli peralatan. Harus beli peralatan baru.

Harus ngelatih tentara untuk pake drone dan AI". Cuban ngegas terus soal AI. "Kalah AI, kalah segala-galanya", tegas Cuban. "Investasi di AI itu penting banget". Cuban kayaknya ngerasa AI adalah kunci buat Amerika Serikat buat tetap berjaya. "AI bakal ngebantu kita menjaga dominasi global, ngelawan musuh, dan ngelindungi rakyat", katanya. Cuban kayaknya takut banget kalau Amerika Serikat kalah lomba AI. "Kita gak boleh kalah, karena kalau kalah, semua bakal hancur", tegas Cuban. "Amerika Serikat harus ngebut pengembangan AI, dan harus menang lomba AI".

AI kayaknya udah jadi pertaruhan besar buat Amerika Serikat. "Kalau kalah AI, kalah segala-galanya", tegas Cuban. "Amerika Serikat harus ngerasa bertanggung jawab untuk ngembangin AI, karena AI bakal ngebentuk masa depan".