- Alibaba Group meningkatkan pengalaman belanja digital dengan teknologi AI.
- Taobao dan Tmall Group mengembangkan alat AI untuk mendukung operasional merchant.
- Penggunaan AI dalam e-commerce memiliki potensi besar, namun juga menimbulkan tantangan.
pibitek.biz -Alibaba Group, perusahaan raksasa e-commerce asal China, terus berinovasi untuk meningkatkan pengalaman belanja digital bagi para konsumen dan meningkatkan efisiensi operasional bagi para merchant. Melalui divisi e-commerce intinya, Taobao dan Tmall Group (TTG), Alibaba mengimplementasikan teknologi AI untuk berbagai kebutuhan, mulai dari chatbot yang dipersonalisasi hingga aplikasi generasi visual untuk para merchant. Strategi utama Alibaba Group yang digariskan oleh CEO Eddie Wu pada November 2023 adalah memprioritaskan pengguna, membangun ekosistem yang mendukung merek dan merchant, serta mendorong inovasi yang berbasis teknologi AI.
2 – Ransomware BianLian Serang Rumah Sakit Anak Boston 2 – Ransomware BianLian Serang Rumah Sakit Anak Boston
3 – Misteri Profil Google Scholar Sir Isaac Newton 3 – Misteri Profil Google Scholar Sir Isaac Newton
Taobao dan Tmall Group (TTG) mengambil peran penting dalam mewujudkan strategi tersebut, dengan fokus pada pengembangan teknologi AI yang inovatif. Taobao dan Tmall telah lama menyediakan antarmuka pengguna yang dipersonalisasi dan rekomendasi produk yang disesuaikan dengan preferensi pengguna, yang dimungkinkan oleh analisis data konsumen dan algoritma. Kini, Alibaba semakin meningkatkan pengalaman pengguna dengan memanfaatkan kemampuan AI yang canggih. Salah satu contohnya adalah aplikasi AI Generatif bernama Taobao Wenwen, yang dirilis dalam bentuk beta pada September 2023 dan terintegrasi dengan aplikasi Taobao.
Taobao Wenwen, yang artinya "menanyakan" dalam bahasa Mandarin, menjadi aplikasi e-commerce pertama di China yang mengimplementasikan AI secara penuh. Sebagai asisten belanja berbasis AI, Taobao Wenwen mampu memberikan rekomendasi produk yang detail melalui interaksi tanya jawab. AI ini mempertimbangkan kebutuhan pengguna dan memberikan rekomendasi yang sesuai, serta dilengkapi konten multimedia seperti video pendek dan siaran langsung. Taobao Wenwen membantu pengguna dalam membandingkan berbagai produk, menyusun rekomendasi pembelian, dan bahkan memberikan analisis harga untuk membantu menemukan penawaran terbaik.
Peningkatan efisiensi merchant juga menjadi fokus utama Alibaba. Taobao dan Tmall merilis serangkaian alat berbasis AI yang mendukung operasional para merchant. Tersedia 10 alat AI yang dirilis secara terbatas pada Oktober 2023, sebelum akhirnya diimplementasikan secara luas pada awal tahun 2024. Tools tersebut meliputi aplikasi AI Generatif untuk menghasilkan gambar dan konten pemasaran, chatbot untuk layanan pelanggan, dan alat analitik bisnis berbasis AI. Tools AI ini telah digunakan lebih dari 1,5 miliar kali selama periode 11.11 tahun lalu, menunjukkan adopsi yang tinggi di kalangan merchant.
Menjelang festival belanja tahunan 6.18 Mid-Year Shopping Festival, Taobao dan Tmall memperluas jangkauan alat AI mereka, termasuk chatbot Ali Xiaomi dan alat analisis pasar Business Advisor. Salah satu alat AI unggulan adalah fitur visual generatif yang memungkinkan merchant mengunggah gambar produk mereka dan memanipulasinya dengan AI. Dengan AI, merchant dapat mengubah model yang ada dalam gambar, memasukkan model ke dalam berbagai latar belakang, dan bahkan menciptakan gambar produk virtual yang realistis.
Fitur ini sangat bermanfaat untuk produk seperti furnitur dan barang rumah tangga, di mana merchant dapat menempatkan model manusia di dalam gambar dan mengatur latar belakang sesuai dengan kebutuhan. Dengan AI, merchant dapat mengurangi biaya produksi visual dengan menghilangkan kebutuhan untuk melakukan pemotretan dan produksi visual yang mahal. Tercatat lebih dari 20.000 merek di kategori rumah tangga telah mengimplementasikan teknologi visual generatif, menghasilkan lebih dari 900.000 gambar produk pada April 2024.
Penggunaan AI dalam pengolahan gambar telah terbukti efektif, dengan peningkatan rasio klik-tayang sebesar 25% dibandingkan dengan gambar asli. Taobao dan Tmall juga menghadirkan alat AI yang mampu menghasilkan deskripsi dan judul produk berdasarkan kata kunci yang sedang tren dan insights data konsumen. AI dapat mengidentifikasi kata kunci yang relevan dan menciptakan deskripsi produk yang menarik dan sesuai dengan target audiens. Dengan teknologi AI, merchant dapat membuat postingan media sosial di dalam aplikasi Taobao dan Tmall yang sesuai dengan gaya dan nada mereka.
Postingan yang dihasilkan AI dapat meningkatkan visibilitas produk dan mendorong konversi, serta memperkuat interaksi dengan para pengikut. Untuk mendukung analitik operasional para merchant, Taobao dan Tmall mengembangkan Business Advisor, alat pemantauan insights pasar yang berbasis AI. Business Advisor membantu merchant mengidentifikasi peluang baru untuk mengembangkan bisnis mereka dengan memanfaatkan insights data konsumen, analisis industri, dan analisis kompetitor. Antarmuka pengguna Business Advisor yang sederhana dan analitik yang canggih memungkinkan merchant untuk membuat penyesuaian real-time guna mengoptimalkan aspek penting bisnis mereka, seperti pilihan produk.
Ali Xiaomi, atau dikenal juga sebagai Ali Assistant, adalah chatbot berbasis Qwen yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman layanan pelanggan bagi para merchant. Ali Xiaomi memberikan respons yang akurat dan dipersonalisasi, serta dapat menjawab berbagai pertanyaan dan permintaan, termasuk rekomendasi produk, informasi penjualan dan diskon, pelacakan pesanan, dan pertukaran serta pengembalian barang. Ali Xiaomi mampu mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan efisiensi layanan pelanggan, sehingga membantu para merchant dalam mengatasi kendala seperti kekurangan staf layanan pelanggan, jam operasional terbatas, dan kualitas layanan yang tidak konsisten.
Melalui inovasi yang berkelanjutan, Alibaba terus mendorong penggunaan teknologi AI di Taobao dan Tmall. Platform e-commerce ini telah menjadi wadah bagi para merchant untuk mengembangkan bisnis mereka dengan memanfaatkan berbagai alat AI yang canggih. Para merchant dapat meningkatkan efisiensi, memperkaya konten, dan menghasilkan insights yang berharga untuk mengoptimalkan strategi bisnis mereka. Hal ini juga berdampak positif bagi konsumen, yang menikmati pengalaman belanja digital yang semakin personal, informatif, dan interaktif.
Dengan semakin terintegrasinya AI dalam platform e-commerce, Alibaba terus berupaya untuk menghadirkan pengalaman belanja yang lebih baik bagi semua. AI bukan hanya sekadar alat, tetapi telah menjadi jantung operasional Taobao dan Tmall. Integrasi AI yang masif dalam berbagai aspek e-commerce telah mengubah paradigma dunia belanja digital. Namun, di balik pesatnya adopsi AI, terdapat juga sejumlah tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangannya adalah kemampuan AI dalam memahami konteks yang kompleks.
Meskipun AI mampu menganalisis data dengan cepat dan akurat, kemampuannya untuk memahami makna tersirat dalam bahasa alami masih terbatas. Hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman dan kesalahan dalam pengambilan keputusan. Contohnya, jika seorang konsumen mengajukan pertanyaan tentang produk yang tidak tersedia di toko, AI mungkin memberikan informasi yang tidak relevan atau malah memberikan rekomendasi produk lain yang tidak sesuai. AI juga belum mampu sepenuhnya memahami nuansa budaya dan bahasa manusia, yang dapat menyebabkan bias dan kesalahan dalam komunikasi.
Tantangan lain yang dihadapi adalah perlindungan privasi data. Seiring dengan meningkatnya kemampuan AI dalam mengumpulkan dan menganalisis data, penting untuk menjaga privasi data pengguna. Penggunaan data yang tidak bertanggung jawab dapat menyebabkan pelanggaran privasi, penyalahgunaan data, dan bahkan diskriminasi. Perlu ada regulasi yang ketat untuk memastikan penggunaan data yang etis dan bertanggung jawab, serta mekanisme pengawasan untuk mencegah penyalahgunaan data. Selain itu, AI juga berpotensi untuk meningkatkan kesenjangan digital.
Akses terhadap teknologi AI yang canggih masih terbatas pada negara-negara maju, sementara negara-negara berkembang masih tertinggal. Hal ini dapat memperlebar kesenjangan ekonomi dan sosial, serta menghambat pertumbuhan ekonomi global. Penting untuk memastikan bahwa AI dapat diakses oleh semua orang, baik negara maju maupun negara berkembang, agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata. Dengan berbagai potensi yang ada, AI telah merevolusi dunia e-commerce. Namun, untuk mencapai potensi penuh AI, diperlukan kerja sama dan komitmen dari berbagai pihak, mulai dari pengembang teknologi, pemerintah, dan juga masyarakat.
Penting untuk memastikan bahwa AI dikembangkan dan digunakan secara etis dan bertanggung jawab, dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap kehidupan manusia dan lingkungan. Dengan demikian, AI dapat menjadi alat yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan mendorong kemajuan di berbagai bidang, termasuk dunia e-commerce.