- ByteDance merilis generator video AI canggih, PixelDance dan Seaweed.
- Teknologi ini dapat menghasilkan konten yang sangat realistis dan imersif.
- Namun, pengembangan AI Generatif juga memicu kekhawatiran tentang etika dan keamanan.
pibitek.biz -ByteDance, perusahaan teknologi di balik TikTok, telah merilis dua generator video bertenaga AI yang canggih: PixelDance dan Seaweed. Kedua generator ini diresmikan pada sebuah acara di Shenzhen pada minggu lalu. PixelDance fokus pada animasi karakter yang digerakkan oleh AI, menghasilkan video berdurasi 10 detik dengan gerakan manusia yang sangat realistis. Model ini menghasilkan penampilan yang halus dan alami, seperti karakter yang berjalan, berbalik, mengambil benda, dan berinteraksi dengan lingkungan mereka dengan cara yang sebelumnya dianggap tidak mungkin dilakukan oleh AI.
2 – Ransomware dan Tantangan Pembayaran Tebusan 2 – Ransomware dan Tantangan Pembayaran Tebusan
3 – AI: Ancaman Baru bagi Keamanan Siber 3 – AI: Ancaman Baru bagi Keamanan Siber
Keunikan PixelDance terletak pada kemampuannya untuk melakukan multi-shot. Model ini mempertahankan konsistensi luar biasa dalam penampilan karakter, proporsi, dan detail adegan dalam berbagai sudut kamera. Fitur ini mengatasi masalah besar dalam generasi video AI, di mana menjaga koherensi visual antar bidikan telah lama menjadi tantangan. PixelDance juga memiliki kontrol kamera yang sebanding dengan model-model utama lainnya seperti Pika, Runway's Gen 3, atau Kling. Hal ini menjadikan PixelDance sebagai tambahan yang hebat untuk sinematografi AI dengan sedikit kompromi.
Pengguna dapat mengatur gerakan kamera yang rumit seperti panning 360 derajat, zoom, tracking shot, dan lainnya, hanya dengan menggunakan prompt teks yang sederhana. Seaweed, saudara dari PixelDance, mendorong batasan dalam hal generasi dan konsistensi lingkungan. Model ini memperluas generasi video hingga 30 detik penuh, dan berpotensi diperpanjang hingga hampir 2 menit dengan bidikan yang konsisten. Peluncuran ByteDance ini sangat strategis. Lanskap generasi video AI telah dipenuhi kegembiraan sejak pengumuman OpenAI's Sora pada bulan Februari.
Kemampuan Sora yang diklaim dapat menghasilkan video berkualitas tinggi hingga 60 detik dari prompt teks telah mengguncang dunia teknologi. Kuaishou, perusahaan teknologi China lainnya, juga membuat gebrakan pada bulan Juni dengan peluncuran Kling AI, model yang oleh banyak pengulas dianggap sebagai yang terbaik dalam hal kualitas video AI. Kuaishou sendiri juga telah merilis model AI bernama Kling yang dapat menghasilkan video berdurasi dua menit, melampaui kemampuan Sora. Kling AI terintegrasi dalam aplikasi pengeditan video Kuaishou, dan dengan cepat meraih lebih dari 2,6 juta pengguna yang telah menghasilkan 27 juta video.
ByteDance membangun aplikasi video terbarunya berdasarkan keluarga model dasar Doubao, yang didasarkan pada arsitektur document image transformer (DiT) milik perusahaan. DiT sendiri dipercaya memiliki kesamaan dengan teknologi yang mendorong Sora. ByteDance mengklaim telah mengoptimalkan DiT untuk aplikasi bisnis, yang berpotensi menurunkan hambatan biaya untuk pembuatan video AI. Pertumbuhan eksplosif keluarga AI Doubao sejak peluncurannya pada bulan Mei menunjukkan potensi model tersebut. Pemrosesan token harian telah melonjak dari 120 miliar menjadi 1,3 triliun, menunjukkan peningkatan sepuluh kali lipat dalam penggunaan.
Doubao kini memproses lebih dari 50 juta gambar dan 850.000 jam pidato setiap hari. Strategi harga agresif ByteDance telah mendorong pertumbuhan ini. Sejak Mei, perusahaan telah memangkas biaya per 1.000 token menjadi beberapa fraksi sen, memicu perang harga sengit di antara para pemain utama seperti Alibaba dan Tencent. Jelas sekali strategi ByteDance, yang bergantung pada AI untuk generasi algoritmanya di TikTok, membuahkan hasil. TikTok dan Douyin, versi Chinanya, telah menjadi platform media sosial dengan pertumbuhan tercepat dalam beberapa tahun terakhir.
Namun, fakta bahwa mereka dimiliki oleh perusahaan teknologi China telah menjadi perhatian bagi negara-negara Barat. Belum jelas apakah ByteDance akan mengintegrasikan model AI Generatifnya ke dalam aplikasi mereka. Meta sendiri telah mengintegrasikan LLM dan generator berbasis Llama-nya ke dalam Instagram dan WhatsApp. Dan bahkan lebih tidak pasti apakah warga negara AS akan memiliki akses ke model tersebut begitu mereka dirilis untuk umum. ByteDance telah menunjukkan tekad untuk menjadi yang terdepan dalam perlombaan senjata AI video.
Pengembangan PixelDance dan Seaweed menunjukkan potensi luar biasa untuk mengubah lanskap konten digital. Kemampuan PixelDance untuk menghasilkan animasi karakter yang realistis dan Seaweed untuk menciptakan lingkungan yang realistis membuka kemungkinan baru untuk pembuatan video AI. Di masa depan, model-model ini dapat digunakan untuk membuat konten yang lebih menarik dan imersif, seperti film, game, dan aplikasi realitas virtual. ByteDance telah menjadi pemain kunci dalam lanskap teknologi dan konten global.
Dengan AI sebagai pusat strateginya, perusahaan ini siap untuk terus berinovasi dan mendorong batas-batas teknologi AI. Namun, langkah agresif ByteDance dalam mengembangkan teknologi AI juga memicu kekhawatiran. Kritikus menyorot potensi penyalahgunaan teknologi AI, khususnya dalam hal penyebaran informasi yang salah, pemalsuan konten, dan pelanggaran privasi. Banyak yang mempertanyakan etika dan keamanan dari AI Generatif, terutama dalam konteks yang melibatkan manipulasi visual dan audio. Kekhawatiran ini semakin diperparah dengan kurangnya transparansi dan kontrol dalam pengembangan dan penerapan AI Generatif.
Model-model AI seperti PixelDance dan Seaweed mungkin dapat menghasilkan konten yang sangat realistis, tetapi mereka juga dapat digunakan untuk menciptakan konten yang menyesatkan dan berbahaya. Penting bagi perusahaan teknologi dan regulator untuk bekerja sama untuk mengembangkan pedoman dan standar etika untuk pengembangan dan penerapan AI Generatif. Meskipun PixelDance dan Seaweed memiliki potensi besar, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah kebutuhan untuk meningkatkan kualitas dan konsistensi output model.
Tantangan lainnya adalah untuk mengatasi masalah bias dan diskriminasi dalam data pelatihan, yang dapat mengakibatkan output yang bias dan tidak adil. Meskipun tantangan ini ada, ByteDance telah menunjukkan tekad untuk menjadi yang terdepan dalam pengembangan teknologi AI. Perusahaan ini telah menginvestasikan sumber daya yang signifikan dalam penelitian dan pengembangan AI, dan telah membangun tim yang berpengalaman di bidang ini. Dengan strategi yang tepat, ByteDance dapat memanfaatkan kekuatan AI untuk menciptakan produk dan layanan yang inovatif dan bermanfaat.
ByteDance memiliki potensi besar untuk mengubah lanskap konten digital dengan generator video AI yang canggih. Namun, perusahaan ini juga harus bertanggung jawab dalam mengembangkan dan menggunakan teknologi AI secara etis dan aman. Penting bagi perusahaan teknologi seperti ByteDance untuk bekerja sama dengan regulator dan para pemangku kepentingan untuk membangun kerangka kerja yang kuat yang mengatur penggunaan AI. Kerangka kerja ini harus mengutamakan etika, keamanan, dan transparansi dalam pengembangan dan penerapan AI.