- Apple mengembangkan AI dengan fokus pada privasi pengguna dan perangkat.
- Model AI Apple dirancang untuk bekerja secara lokal tanpa cloud.
- Apple memastikan pengguna memiliki kontrol penuh atas data pribadi mereka.
pibitek.biz -Dalam lanskap teknologi yang terus berkembang pesat, AI telah menjadi kekuatan pendorong di balik berbagai inovasi, mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia di sekitar kita. Dari asisten virtual yang cerdas hingga algoritma yang mempersonalisasi pengalaman digital kita, AI telah merambah hampir setiap aspek kehidupan kita. Namun, di tengah kemajuan pesat AI, kekhawatiran tentang privasi dan keamanan data pengguna semakin menguat. Perusahaan teknologi besar, yang sering kali mengumpulkan data pengguna dalam jumlah besar untuk meningkatkan dan melatih model AI mereka, telah menjadi sasaran kritik karena kurangnya transparansi dan kontrol terhadap data pengguna.
2 – Kebocoran Data Asuransi Globe Life dan Upaya Pemerasan 2 – Kebocoran Data Asuransi Globe Life dan Upaya Pemerasan
3 – Aplikasi ChatGPT untuk Windows: Kelebihan dan Kekurangan 3 – Aplikasi ChatGPT untuk Windows: Kelebihan dan Kekurangan
Di tengah perdebatan yang semakin panas tentang penggunaan AI dan privasi data, Apple, perusahaan teknologi yang dikenal dengan fokusnya pada privasi dan pengalaman pengguna yang terfokus, muncul dengan pendekatan yang berbeda. Pada acara Worldwide Developers Conference (WWDC) yang baru-baru ini diselenggarakan, Apple dengan tegas mengumumkan "Apple Intelligence", rangkaian software AI terbaru mereka. Apple, perusahaan yang selalu mengutamakan privasi dan keamanan data pengguna, dengan hati-hati membedakan diri dari para pemimpin AI saat ini, seperti Microsoft dan Google, yang dikenal dengan pendekatan AI yang luas dan terhubung ke cloud.
Apple, melalui pemimpin software Craig Federighi dan pemimpin AI John Giannandrea, menegaskan bahwa mereka memiliki pendekatan yang berbeda terhadap teknologi AI. Berbeda dengan perusahaan lain yang mengembangkan AI untuk berbagai produk, Apple berfokus pada perangkat yang dijualnya dan data pribadi pengguna yang dapat diakses oleh AI. Apple Intelligence, bukannya berfokus pada potensi AI di masa depan, memfokuskan diri pada tugas-tugas kecil yang dapat dilakukan saat ini tanpa menghabiskan daya baterai perangkat.
Apple meyakini bahwa AI berperan untuk memberdayakan pengguna, bukan menggantikannya. Apple secara jelas menyatakan bahwa mereka tidak ingin AI mengendalikan atau menggantikan pengguna, melainkan bertujuan untuk memberdayakan pengguna agar lebih produktif dan terhubung. Pendekatan Apple terhadap AI berbeda dengan pendekatan perusahaan lain yang berfokus pada pengembangan superkomputer yang kuat untuk model AI yang lebih besar dan lebih kompleks. Model-model AI yang besar ini memerlukan sumber daya komputasi yang besar dan biasanya diakses melalui server web.
Apple, sebaliknya, mengembangkan serangkaian model AI yang lebih kecil, yang dirancang untuk bekerja pada perangkat dan chip Apple sendiri. Model-model AI yang lebih kecil ini tidak memerlukan daya komputasi dan memori yang besar, sehingga memberikan manfaat kecepatan dan privasi yang lebih tinggi. Pendekatan Apple ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kinerja dan efisiensi, tetapi juga pada perlindungan privasi data pengguna. Jika model AI pada perangkat tidak mampu menyelesaikan tugas tertentu, Apple dan aplikasi yang menggunakan alat Apple akan mengakses model AI yang lebih besar di cloud.
Misalnya, Apple bekerja sama dengan OpenAI untuk memberikan pengguna akses ke ChatGPT jika Siri tidak dapat memberikan jawaban. Fitur ini hanya tersedia jika pengguna mengizinkan akses ke data mereka, dengan kontrol penuh atas informasi apa yang dibagikan dan kapan. Apple tidak menggunakan terminologi seperti "model tunggal" atau "model ganda" dalam menjelaskan strateginya. Mereka merangkumnya sebagai "Apple Intelligence". Apple telah mengembangkan model AI dengan 3 miliar parameter, jauh lebih kecil dibandingkan dengan model GPT-3 ChatGPT yang memiliki 175 miliar parameter.
Semakin besar jumlah parameter, semakin banyak memori dan daya komputasi yang dibutuhkan untuk menjalankan model AI. Pendekatan Apple lebih cepat dan lebih privat dibandingkan dengan pilihan berbasis cloud. Model AI yang lebih kecil ini memungkinkan perangkat untuk memproses informasi secara lokal, mengurangi ketergantungan pada koneksi internet dan server cloud, dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih responsif dan efisien. Namun, ada kemungkinan bahwa model AI yang terlalu kecil akan kesulitan menyelesaikan tugas.
Apple berkeyakinan bahwa AI yang diintegrasikan dengan iPhone dapat memanfaatkan data pribadi pengguna, seperti janji temu, lokasi, dan aktivitas pengguna. Sebagai contoh, Federighi menunjukkan bahwa ponselnya mengetahui identitas putrinya. Namun, penting untuk dicatat bahwa data ini hanya diakses jika pengguna memberikan izin dan hanya digunakan untuk meningkatkan pengalaman pengguna secara personal, seperti menyediakan saran dan rekomendasi yang lebih relevan. Apple juga memastikan bahwa model AI yang lebih kecil hanya bekerja pada tugas-tugas yang mereka kuasai, bukan sebagai chatbot dengan fungsi yang tidak terbatas.
Apple membandingkan pendekatan ini dengan tidak membiarkan seorang remaja mengendarai pesawat terbang, meskipun remaja tersebut mungkin memiliki kemampuan untuk melakukan tugas lain. Ini merupakan upaya untuk memastikan bahwa AI hanya digunakan untuk tugas-tugas yang sesuai dengan kemampuannya, mencegah kemungkinan kesalahan atau hasil yang tidak diinginkan. Fitur-fitur AI yang diumumkan Apple pada WWDC, seperti meringkas dan menulis ulang dokumen, membuat gambar kecil, dan menerjemahkan percakapan secara real-time, mirip dengan produk-produk AI yang telah diumumkan tahun ini.
Salah satu fitur yang menonjol adalah kemampuan untuk membuat emoji baru dengan AI tanpa perlu koneksi internet. Fitur-fitur ini menunjukkan bahwa Apple berfokus pada penerapan AI yang praktis dan dapat diakses oleh semua pengguna, tidak hanya untuk tugas-tugas yang kompleks tetapi juga untuk tugas-tugas sehari-hari yang dapat meningkatkan pengalaman pengguna. Fitur-fitur ini dirancang untuk mempermudah dan memperkaya interaksi pengguna dengan teknologi, meningkatkan efisiensi dan kreativitas. Fitur-fitur baru ini akan dirilis pada musim gugur dalam versi beta.
Peluncuran versi beta ini memungkinkan Apple untuk mengumpulkan umpan balik dari pengguna sebelum merilis fitur secara penuh, memastikan bahwa fitur tersebut memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna. Privasi menjadi tantangan tersendiri bagi Apple dalam mengadopsi AI. Selama bertahun-tahun, Apple menjadikan privasi sebagai salah satu alat pemasaran utamanya, menekankan bahwa model bisnisnya tidak memerlukan target iklan dan selalu mengutamakan kepentingan penggunanya. Apple tidak mengumpulkan data pengguna untuk menjualnya kepada pengiklan atau untuk mengembangkan profil pengguna yang terperinci.
Mereka menekankan bahwa mereka tidak memiliki kepentingan dalam memanfaatkan data pengguna untuk tujuan komersial. Berbeda dengan perusahaan AI lainnya yang mengumpulkan dan menyimpan data pengguna untuk meningkatkan softwarenya, Apple memiliki kebijakan privasi yang ketat. Sebagian besar presentasi Apple pada WWDC menekankan langkah-langkah yang diambil perusahaan untuk mencegah kesan bahwa mereka mengumpulkan data pengguna untuk meningkatkan AI. Apple tidak mengumumkan secara detail data apa yang digunakan untuk melatih model AI mereka, selain data yang diambil dari web publik dan data berlisensi, seperti arsip berita dan foto stok.
Apple telah mengembangkan server sendiri menggunakan chip Apple, yang disebut Apple Private Cloud, untuk mencegah data pengguna yang dikirim kembali ke server AI disimpan atau digunakan kembali. Perusahaan juga akan mengizinkan pihak ketiga untuk memeriksa softwarenya, langkah yang tidak biasa bagi perusahaan yang biasanya menjaga kerahasiaan tentang infrastrukturnya. Apple juga menekankan bahwa strategi AI mereka merupakan kelanjutan dari upaya machine learning yang telah mereka lakukan sebelumnya, seperti mengedit foto, menerjemahkan teks, atau menambahkan blok khusus AI ke chip mereka.
Namun, Apple tidak hanya bergantung pada satu pendekatan. Mereka akan menawarkan ChatGPT yang terintegrasi dengan sistem operasi mereka, memungkinkan pengguna untuk menggunakan model OpenAI secara gratis dan memberikan akses ke model AI yang lebih kuat dan lebih besar. ChatGPT OpenAI akan ditandai dalam software Apple, sehingga pengguna dapat mengetahui bahwa data mereka akan dikirim ke server OpenAI, yang berjalan di cloud Microsoft. Apple juga mengatakan bahwa mereka dapat menawarkan model AI yang berbeda di masa depan, menunjukkan bahwa Apple Intelligence bukanlah satu-satunya sistem AI yang diharapkan akan digunakan pelanggannya.
Apple mengatakan bahwa suatu hari nanti, pelanggan mereka mungkin menginginkan sistem AI medis atau model AI hukum yang terintegrasi dengan produk Apple. Secara keseluruhan, Apple menunjukkan bahwa mereka tidak takut untuk menggabungkan berbagai model AI, meskipun mereka memiliki pandangan yang berbeda tentang privasi dan keamanan data pengguna. Apple berfokus pada pendekatan yang berpusat pada pengguna, di mana AI dirancang untuk bekerja pada perangkat, bukan di cloud, dan tidak menggunakan data pengguna untuk melatih model AI tanpa persetujuan.
Apple berusaha untuk menciptakan ekosistem AI yang aman dan terkendali, di mana pengguna memiliki kontrol penuh atas data mereka dan AI digunakan untuk meningkatkan pengalaman pengguna tanpa mengorbankan privasi.