Hewan Peliharaan Lebih Banyak Dari Anak di China



Hewan Peliharaan Lebih Banyak Dari Anak di China - image owner: cnbc - pibitek.biz - Pangsa Pasar

image owner: cnbc


336-280
TL;DR
  • China akan memiliki dua kali lebih banyak hewan peliharaan daripada anak-anak di tahun 2030.
  • Penurunan jumlah kelahiran dan generasi muda yang enggan punya anak membuat hewan peliharaan lebih populer.

pibitek.biz -China bakalan punya dua kali lebih banyak hewan peliharaan daripada anak-anak di tahun 2030. Hal ini terjadi karena anak muda China ogah punya anak. Goldman Sachs, perusahaan investasi ternama, memprediksi bahwa jumlah hewan peliharaan di kota-kota China akan mencapai 70 juta di akhir dekade ini. Bayangkan, jumlah itu hampir dua kali lipat dari jumlah anak-anak yang berusia empat tahun ke bawah, yang diperkirakan hanya akan mencapai 40 juta.

Pada tahun 2017, kondisi masih terbalik. Jumlah anak-anak yang berusia empat tahun ke bawah ada 90 juta, sedangkan jumlah hewan peliharaan di kota-kota China sekitar 40 juta. Perubahan drastis ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah penurunan jumlah kelahiran.

Setiap tahun, jumlah kelahiran baru di China diprediksi akan turun 4,2% hingga tahun 2030. Alasannya? Jumlah wanita berusia 20-35 tahun semakin sedikit, dan generasi muda enggan punya anak. Generasi muda China lebih memilih punya hewan peliharaan ketimbang anak.

Mereka menganggap hewan peliharaan lebih praktis dan membutuhkan perhatian yang lebih sedikit. Karena itu, Goldman Sachs memperkirakan pasar makanan hewan peliharaan di China akan berkembang pesat dan mencapai nilai 12 miliar dolar pada tahun 2030. Mereka juga memperkirakan bahwa jumlah kucing peliharaan di China akan melampaui jumlah anjing peliharaan. Ini karena kucing lebih mudah dipelihara dan tidak membutuhkan banyak tempat.

Tren ini bukan hanya terjadi di China. Di seluruh dunia, jumlah kelahiran terus menurun karena perempuan lebih memilih punya anak lebih sedikit. Jumlah penduduk dunia diprediksi akan mencapai puncaknya pada abad ini, dan beberapa negara besar di dunia menghadapi penurunan jumlah kelahiran.

Di Jepang, misalnya, jumlah hewan peliharaan mencapai 20 juta pada tahun 2022, hampir empat kali lipat jumlah anak-anak yang berusia empat tahun ke bawah. Tren ini menunjukkan bahwa anak-anak dan hewan peliharaan memiliki peran berbeda dalam masyarakat masa depan. Generasi muda di China dan di berbagai negara lainnya memilih untuk fokus pada karir dan gaya hidup mereka sendiri daripada membangun keluarga. Sehingga, tren ini akan berdampak signifikan pada perekonomian dan kehidupan sosial di masa depan.