Avnos, Startup Tangkap Karbon dari Udara, didukung JetBlue



TL;DR
  • Avnos, startup yang tangkap karbon dari udara.
  • Avnos produksi air, nggak pakai air, lebih hemat dan efisien.
  • Avnos dapat dukungan dari JetBlue dan investor lain.
Avnos, Startup Tangkap Karbon dari Udara, didukung JetBlue - the image via: cnbc - pibitek.biz - Ekosistem

the image via: cnbc


336-280

pibitek.biz - Pemanasan global adalah masalah besar yang perlu diatasi. Salah satu cara adalah dengan menangkap karbon dioksida (CO2) dari udara, yang disebut direct air capture. Banyak yang bilang ini seperti sedot CO2 dari udara.

Tapi, ini bukan ilmu pasti, dan kebanyakan metode butuh banyak air. Sekarang, ada perusahaan baru yang tawarkan strategi baru. Direct air capture sudah jadi bisnis yang berkembang, dan pemerintah di seluruh dunia dukung dengan insentif pajak daninsentif pajak dan dana hibah.

Beberapa perusahaan pertama yang lakukan ini, seperti Climeworks dan Carbon Capture, pakai kipas besar dalam prosesnya. Ada satu startup darisatu startup dari California yang namanya Avnos, yang beda dari yang lain karena bikin, bukan pakai, air dalam prosesnya. "Kami bahkan memproduksi, bukan mengkonsumsi air", kata Will Kain, CEO Avnos.

"Kami nggak pakai panas, yang jadi pembeda utama dan bikin kami lebih hemat biaya, hemat sumber daya dan lebih bisa diperbesar daripada solusi lain di bidang ini". Avnos ciptakan apa yang disebut "hybrid direct air capture", yang pakai teknologi dehumidifikasi untuk produksi sekitar lima ton air per ton CO2 yang ditangkap. Yang lain pakai sebanyak itu atau lebih.

"Kami punya kesempatan untuk ubah biaya untuk bentuk direct air capture lain, yang keluar duit buat air, jadi pendapatan, di mana kami bisa hasilkan duit dengan jual air yang kami produksi langsung dari udara", kata Kain. Sama seperti perusahaan direct air capture lain, Avnos dapat untung dari insentif pajak dan dana langsung dari pemerintah. Ada yang kritik direct air capture secara umum nggak akan bisa tangkap cukup karbon untuk kurangi 50 miliar ton emisi CO2 setiap tahun, tapi Kain bilang ini cuma salah satu alat dalam ekosistem dekarbonisasi yang juga termasuk energi terbarukan seperti angin, matahari dan panas bumi.

Air dan karbon yang ditangkap bisa dipakai buat bikin bahan bakar penerbangan berkelanjutan. Ini menarik investor JetBlue Ventures, lengan modal ventura dari maskapai penerbangan, yang investasi di perusahaan yang mau ubah industri perjalanan. "Ini nggak cuma lebih ramah iklim, tapi juga lebih murah buat tarik karbon dari udara dan produksi bahan baku untuk masa depan bahan bakar penerbangan berkelanjutan", kata Amy Burr, presiden JetBlue Ventures.

Selain JetBlue Ventures, Avnos juga didukung oleh shell ventures, Grantham Foundation's Neglected Climate Opportunities Fund dan Rusheen Capital Management. Total dana dari modal ventura sampai sekarang adalah 35 juta dollar.