pibitek.biz - Baru-baru ini, Telegram menghadirkan tiga fitur baru terkait perekam audio dan video pendeknya, meningkatkan pengalaman pengguna dan memperluas fungsionalitas platform pesanannya. Fitur-fitur ini memungkinkan pengguna merekam konten, baik audio maupun video, dalam beberapa pengambilan dan membagikannya kepada penerima. Yang menarik, kontennya hanya bisa diakses satu kali saja.
2 – FTC Hukum Perusahaan AI yang Alatnya Dipakai Untuk Penipuan 2 – FTC Hukum Perusahaan AI yang Alatnya Dipakai Untuk Penipuan
3 – Greelance Catat Rekor Pendapatan dan Peluncuran Modul AI 3 – Greelance Catat Rekor Pendapatan dan Peluncuran Modul AI 300x600
Dalam pembaruan terbarunya, Telegram memberikan kemampuan merekam catatan audio atau video dalam beberapa pengambilan, fitur yang diperkenalkan oleh WhatsApp belum lama ini. Fitur ini dapat diakses saat merekam dalam mode hands-free, di mana pengguna dapat mengunci perekaman dengan ikon khusus. Mengaktifkan ikon kunci memungkinkan tombol jeda mengambang, memungkinkan pengguna menghentikan dan melanjutkan perekaman dengan menekan ikon mikrofon.
Selain itu, mode hands-free memungkinkan pengguna membuat penerima mendengarkan audio hanya sekali. Dengan menekan tombol khusus, mirip dengan fungsinya di WhatsApp, pengguna dapat membatasi akses ke catatan audio. Tombol ini juga muncul saat merekam catatan video, memberikan pengalaman pengguna yang konsisten di berbagai jenis media.
Meskipun implementasi fitur-fitur ini oleh Telegram mirip dengan WhatsApp, ada perbedaan signifikan, terutama dalam tingkat kecanggihan catatan video sementara (ephermal) dalam obrolan. Misalnya, pemutar di Telegram menampilkan sumbu yang menyusut seiring berjalannya pemutaran. Menekankan sifat sementara (ephermal) konten tersebut.
Begitu pengguna membuka catatan video dan keluar dari pemutar, pesan tersebut secara otomatis terhapus. Perbedaan kunci antara Telegram dan WhatsApp adalah kemampuan pengirim untuk melihat kembali catatan sementara (ephermal). Di Telegram, pengirim dapat melihat catatan sementara (ephermal) sebanyak yang mereka inginkan, asalkan penerima belum membukanya.
Ini berbeda dengan pendekatan WhatsApp, di mana setelah pesan dikirim dan dilihat, pengirim tidak dapat melihatnya lagi. Dengan memperkenalkan fitur-fitur ini, Telegram menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan keterlibatan pengguna dan menyediakan pengalaman pesan yang dinamis. Dengan menggabungkan elemen-elemen yang populer di platform lain, seperti WhatsApp, Telegram bertujuan untuk menawarkan rangkaian fitur komprehensif kepada penggunanya.
Sebagai kesimpulan, perbaikan terbaru Telegram pada perekam audio dan video pendeknya, membawanya sejajar dengan perkembangan pesan sementara (ephermal). Sambil mengambil inspirasi dari WhatsApp, Telegram menambahkan sentuhan kecanggihan sendiri, pada implementasi catatan video sementara (ephermal). Perbaikan ini berkontribusi pada platform pesan yang lebih serbaguna dan menarik, memenuhi kebutuhan pengguna dalam dunia komunikasi digital yang cepat.