Imran Khan Gunakan Kloning AI untuk Kampanye dari Penjara



TL;DR
  • Imran Khan menggunakan kloning suara AI untuk kampanye dari penjara.
  • Pesan kampanye disampaikan melalui "rally virtual" selama lima jam penuh.
  • Langkah inovatif PTI untuk tetap terhubung dengan pemilih muda di Pakistan.
Imran Khan Gunakan Kloning AI untuk Kampanye dari Penjara - image from: readwrite - pibitek.biz - Foto

image from: readwrite


336-280

pibitek.biz -Pemimpin Pakistan sebelumnya, Imran Khan, berhasil menyampaikan pesan kepada pemilihnya meskipun berada di penjara, berkat AI. Sebuah klon suara digunakan untuk Khan mengirimkan pesan kampanye pada Senin (18 Desember) sebagai bagian dari komunikasi selama empat menit yang menjadi sorotan dalam "rally virtual", seperti yang dilaporkan oleh The Guardian. Imran Khan, yang merupakan tokoh kunci bagi Partai Tehreek-e-Insaf (PTI) Pakistan, telah mendekam di balik jeruji sejak Agustus, dengan tuduhan bahwa dia bocorkan dokumen klasifikasi.

Berkat langkah inovatif dari PTI, Khan dapat "berbicara" kepada massa dalam apa yang bisa dianggap sebagai kemenangan propaganda kecil dalam dirinya sendiri. Siaran online berlangsung selama lima jam penuh, dengan berbagai kontribusi dari tokoh dan pendukung PTI.

Menggunakan platform YouTube, X, dan Facebook, acara tersebut menampilkan gambar-gambar berbeda dari Khan menggunakan foto dan rekaman film sebelumnya. Dikatakan bahwa mantan bintang kriket tersebut memberikan skrip singkat kepada pengacaranya, yang kemudian dikembangkan menjadi teks lebih panjang dengan gaya retorika khasnya. Pesan tersebut kemudian di-dubbing menjadi audio menggunakan alat dari perusahaan AI ElevenLabs yang memungkinkan pengguna membuat "klon suara" dari sampel pidato yang sudah ada.

"Rekan-rekan rakyat Pakistan, saya pertama-tama ingin memuji tim media sosial atas upaya bersejarah ini", kata suara klon tersebut. "Mungkin kalian semua bertanya-tanya bagaimana keadaanku di penjara. Hari ini, tekadku untuk kebebasan yang nyata sangat kuat", tambahnya.

Taktik ini diterapkan oleh PTI untuk mengatasi sensor negara serta terhubung dengan pemilih muda di negara tersebut setelah kontribusi mereka dalam kesuksesan pemilihan lima tahun yang lalu.