pibitek.biz - Morris Chang adalah sosok legendaris di bisnis semikonduktor. Dia adalah pendiri TSMC, perusahaan Taiwan yang memimpin industri chip di dunia. Dia juga dikenal sebagai bapak industri semikonduktor Taiwan. Dan dia masih punya prediksi berani tentang masa depan. Chang baru-baru ini mengatakan bahwa permintaan untuk chip AI yang bisa mempercepat proses komputasi sangat tinggi. Dia bilang perusahaannya harus meningkatkan kapasitas produksi dengan cepat.
2 – AI dan Hak Kekayaan Intelektual 2 – AI dan Hak Kekayaan Intelektual
3 – CNET Turun Ratingnya di Wikipedia karena AI 3 – CNET Turun Ratingnya di Wikipedia karena AI 300x600
Chang bicara saat upacara pembukaan pabrik TSMC pertama di Jepang. Dia berharap ada "renaissance chip" untuk negara Asia itu. Chang mengaku dia ngobrol dengan orang-orang penting dari perusahaan chip AI.
Mereka minta TSMC bikin pabrik baru. "Mereka nggak cuma minta puluhan ribu wafer", kata Chang, mereka mau TSMC bangun pabrik baru. Dengan kecepatan ini, TSMC butuh buka tiga, lima, sepuluh pabrik baru, kata Chang.
GPU dan chip khusus lainnya punya desain paralel yang bagus. Ini bisa meningkatkan performa aplikasi AI seperti pelatihan model machine learning atau chatbot. Permintaan untuk produk silikon ini makin tinggi.
Banyak perusahaan yang fokus ke bisnis AI yang lagi ngetren. Nvidia, yang jadi pionir boom AI, baru-baru ini ngaku nggak bisa memenuhi kebutuhan dunia akan chip AI. Tapi, membangun pabrik chip baru itu mahal banget.
Bahkan untuk perusahaan sekelas TSMC. Setelah prediksi bombastisnya, Chang kasih perkiraan yang lebih realistis. Dia bilang permintaan nyata untuk chip AI baru mungkin ada di "tengah-tengah", antara puluhan ribu wafer dan "puluhan pabrik".
Saat hadir di upacara pembukaan pabrik TSMC di Jepang, Chang bilang dia pertama kali datang ke sana tahun 1968. Dia mulai kerjasama antara Texas Instruments dan Sony. Setelah mendirikan TSMC, Chang lihat ada kemiripan budaya dan bakat antara Taiwan dan Jepang untuk industri semikonduktor yang baru berkembang.
Di akhir 1980-an, Jepang punya enam dari sepuluh produsen chip terbesar di dunia. Tapi, setelah ketinggalan revolusi PC, Jepang kalah saing dengan Amerika, Taiwan, dan Korea Selatan. Sekarang, produsen chip terbesar di dunia ada di luar Jepang.
