AI dan Blockchain: Smart Contract Makin Canggih



TL;DR
  • Chatbase menggunakan model bahasa GPT dari OpenAI untuk menghasilkan respons.
  • Kombinasi AI dan blockchain membuka peluang baru dalam pengembangan aplikasi blockchain.
  • Chaincode yang dibuat dengan AI dapat meningkatkan fungsi, keamanan, dan standar industri.
AI dan Blockchain: Smart Contract Makin Canggih - the image via: techbullion - pibitek.biz - Rilis

the image via: techbullion


336-280

pibitek.biz -Teknologi AI, khususnya ChatGPT dari OpenAI, sedang mengubah banyak industri, termasuk industri teknologi blockchain. Salah satu bidang yang mendapat manfaat dari AI adalah pengembangan smart contract. Smart contract adalah kontrak digital yang bisa berjalan sendiri di jaringan blockchain.

Salah satu jenis smart contract yang populer adalah chaincode, yang digunakan di platform blockchain Hyperledger Fabric. Dengan bantuan AI, kita bisa membuat chaincode dengan cara yang lebih mudah dan efisien. Ini menunjukkan bahwa AI dan blockchain bisa saling melengkapi dan menciptakan inovasi baru di dunia teknologi.

Di artikel ini, kita akan membahas perkembangan, metode, dan tantangan dalam membuat chaincode dengan AI. Kombinasi antara AI dan blockchain ini bisa membuka peluang baru dalam pengembangan aplikasi blockchain. Chaincode bukan sekadar bagian dari aplikasi blockchain, tapi juga memiliki peran penting.

Chaincode mengandung logika bisnis dan aturan yang mengatur jaringan blockchain. Beralih ke chaincode yang dibuat dengan AI, dibandingkan dengan yang dikodekan secara manual, berarti mengubah cara pandang komunitas pengembang. Ini bukan hanya sekadar otomatisasi kode.

Fungsi, keamanan, kepatuhan, dan standar industri yang terus berkembang adalah beberapa aspek yang bisa ditingkatkan oleh chaincode yang dibuat dengan AI. Tentu saja, membuat chaincode dengan AI tidak tanpa hambatan. Kita perlu menggabungkan metode yang strategis dan pendekatan desain yang inovatif untuk menyesuaikan model siklus hidup pengembangan software (SDLC).

Lebih spesifik lagi, model Spiral dan Iterative yang terkenal dengan kemampuan manajemen risiko dan adaptabilitasnya. Kita berpendapat bahwa kedua model ini cocok dengan sifat dinamis dari AI dan blockchain.

Model Spiral

Proyek yang terintegrasi dengan AI memiliki ketidakpastian yang tinggi, dan model ini ditandai dengan identifikasi dan mitigasi risiko sejak awal siklus. Selain itu, fokus pada risiko berlanjut sepanjang siklus pengembangan, menjadikannya kandidat yang bagus untuk proyek yang terintegrasi dengan AI.

Model Iterative

Berfokus pada perbaikan bertahap melalui siklus pengembangan yang berulang. Model ini ideal untuk menyesuaikan algoritma AI, yang bisa sulit dipahami setelah sepenuhnya dikembangkan. Demikian juga, model ini bisa menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan di dunia blockchain. Untuk membuat chaincode yang efisien dan efektif, kita perlu menerapkan strategi desain yang tepat. Sejauh ini, di konteks blockchain, penggunaan pola desain kreatif telah terbukti menguntungkan.

Pola desain ini memberikan pendekatan yang terstruktur untuk pembuatan dan pengelolaan objek. Contohnya, pola Singelton, yang hanya mengizinkan satu instance kontrak yang ada di jaringan, sehingga memastikan keseragaman dan kontrol. Jika kita ingin memberikan dasar yang nyata untuk sistem-sistem canggih ini, kita perlu mulai dengan prototyping saat mengembangkan dan mendesain chaincode dengan AI.

Proses review dan iterasi selanjutnya sangat penting, untuk memastikan bahwa chaincode sesuai dengan tujuan yang diinginkan, yang sejalan dengan model SDLC yang diusulkan di atas. Pengujian yang menyeluruh di testnet atau blockchain lokal sangat penting untuk penilaian keamanan, penyelesaian bug dan identifikasi kelemahan potensial, efisiensi biaya dan kepatuhan regulasi. Tujuannya adalah untuk mensimulasikan skenario nyata untuk mengidentifikasi kerentanan dan tantangan operasional.

Proses mengintegrasikan AI dalam pengembangan chaincode meliputi beberapa tahap: 1. Menentukan tujuan dan fungsi chaincode

2. Menggunakan ChatGPT atau alat AI lainnya untuk menghasilkan kode chaincode

3. Mengevaluasi dan memvalidasi kode chaincode

4. Mengoptimalkan dan memperbaiki kode chaincode

5. Mengimplementasikan dan menjalankan chaincode di jaringan blockchain

Mengintegrasikan AI dalam pengembangan blockchain menimbulkan tantangan tersendiri. Ketergantungan pada library yang usang, seperti shim dan peer di Hyperledger Fabric, telah menunjukkan masalah kompatibilitas di sistem lama.

Masalah ini bisa diatasi dengan memastikan bahwa chaincode selaras dengan versi platform blockchain terbaru. Selain itu, untuk mengatasi tantangan potensial yang berkaitan dengan kerumitan algoritma AI, langkah-langkah penilaian dan mitigasi risiko yang berkelanjutan perlu dilakukan. Ini akan menjamin keamanan dan integritas smart contract.

Mengintegrasikan AI dalam pengembangan blockchain dan pembuatan chaincode masih dalam tahap awal. Namun, potensi yang dimilikinya untuk mengubah lanskap teknologi sangat besar dan luas. Dengan menerapkan teknologi AI, kita bisa mempercepat proses pengembangan, mengurangi kesalahan, dan memasukkan dan menerapkan fitur-fitur canggih ke dalam smart contract.

Dengan kemajuan tools seperti ChatGPT, kita bisa mengharapkan proses pembuatan chaincode yang lebih canggih dan efisien, yang lebih mengubah lanskap blockchain. Berikut adalah beberapa ide tentang apa yang mungkin terjadi di masa depan:

1. Chaincode yang bisa belajar dari data dan perilaku pengguna, dan menyesuaikan diri secara otomatis

2. Chaincode yang bisa berkomunikasi dengan chaincode lain, dan membentuk jaringan yang terdesentralisasi dan cerdas

3. Chaincode yang bisa menghasilkan kode baru, dan meningkatkan kapabilitas dan performanya sendiri AI dan blockchain adalah dua teknologi yang bisa mengubah lanskap teknologi secara dramatis.

Di dunia smart contract, sinergi antara kedua teknologi ini telah membawa langkah transformasi dalam bentuk chaincode yang dibuat dengan AI. Dengan mempertimbangkan pendekatan pengembangan yang terstruktur dan penerapan strategi desain yang inovatif, kita bisa meningkatkan efisiensi dan juga membuka jalan untuk aplikasi blockchain yang baru. Seiring dengan perkembangan teknologi ini, chaincode yang dibuat dengan AI bisa menetapkan standar baru dalam pengembangan blockchain, yang melambangkan kemajuan yang signifikan dalam teknologi buku besar digital.