Blinken: Agresi China ke Taiwan Dinilai Tidak Produktif



TL;DR
  • Agresi China terhadap Taiwan merusak kepentingan China sendiri.
  • Taiwan adalah pusat produksi semikonduktor penting bagi China.
  • Pemilihan presiden Taiwan memicu ketegangan antara China dan Amerika Serikat.
Blinken: Agresi China ke Taiwan Dinilai Tidak Produktif - photo origin: cnbc - pibitek.biz - Amerika Serikat

photo origin: cnbc


336-280

pibitek.biz - Sekretaris Negara Antony Blinken mengatakan bahwa agresi yang semakin meningkat dari China terhadap Taiwan telahterhadap Taiwan telah merusak kepentingan negara itu sendiri. Blinken menyampaikan pendapatnya di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, dalam wawancara dengan CNBC. Menurutnya, pendekatan China dalam beberapa tahun terakhir justru tidak menguntungkan bagi kepentingan mereka sendiri.

Taiwan adalah pusat produksi semikonduktor yang sangat penting bagi Chinabagi China, dan Selat Taiwan yang berdekatan merupakan jalur perdagangan utama yang memiliki implikasi terhadap stabilitas ekonomi di wilayah itu. Komentar Blinken ini muncul beberapa hari setelah pemilihan presiden Taiwan yang dimenangkan oleh Lai Ching-te dari Partai Progresif Demokratik. Lai adalah kandidat yang paling tidak disukai oleh Beijing karena kemungkinan besar akan mempertahankan status quo DPP dalam hubungan dengan Tiongkok daratan dan Amerika Serikat.

Sebelum pemilihan, pejabat Taiwan melaporkan beberapa upaya pemerintah China untuk mempengaruhi pemilihan melalui peningkatan tekanan militer dan kampanye disinformasi. Meskipun China tidak menyukai Lai, Gedung Putih tetap memberikan dukungan, dengan mengeluarkan beberapa pernyataan selamat kepada presiden terpilih. Hal ini semakin membuat Beijing marah.

Kementerian Luar Negeri China menyatakan bahwa pernyataan Departemen Luar Negeri AS tentang pemilihan di wilayah Taiwan China secara serius melanggar prinsip satu China dan tiga komunike bersama China-AS, serta melanggar komitmen politik AS sendiri untuk hanya menjaga hubungan budaya, komersial, dan lainnya yang tidak resmi dengan rakyat Taiwan. Di Davos, Blinken kembali menegaskan sikap resmi AS terhadap Taiwan dan China, yang pada saat yang sama mendukung sistem demokrasi Taiwan tetapi tidak mendukung kemerdekaannya.

Hasil dari pemilihan Taiwan akan memiliki dampak luas pada iklim geopolitik dan lanskap ekonomi. AS telah mempersiapkan langkah-langkah yang sesuai. Beberapa hari sebelum pemilihan di Taiwan, Gedung Putih mengatakan bahwa mereka sedang mempersiapkan berbagai rencana darurat untuk "periode ketegangan yang lebih tinggi" yang mungkin terjadi.

China, yang mengklaim kedaulatan atas Taiwan, telah menyatakan niatnya untuk menyatukan pulau itu dengan daratan utama, termasuk dalam pertemuan satu lawan satu antara Presiden Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping. China tidak menutup kemungkinan penggunaan kekuatan militer untuk mencapai tujuan tersebut. Blinken menyatakan bahwa fokus AS adalah menjaga perdamaian dan stabilitas, dan mereka telah menyampaikan hal tersebut dengan jelas kepada China dan Taiwan.