Robot CyberRunner AI Mengalahkan Manusia dalam Uji Labirin



TL;DR
  • Robot AI CyberRunner mengalahkan manusia dalam uji labirin fisik dan mental.
  • Proses modular learning memungkinkan robot terus belajar, menciptakan "memori" untuk peningkatan kinerja.
  • AI tidak hanya berkontribusi dalam teknologi, tetapi juga mencuat dalam politik dan interaksi manusia.
Robot CyberRunner AI Mengalahkan Manusia dalam Uji Labirin - photo from: readwrite - pibitek.biz - Instruksi

photo from: readwrite


336-280

pibitek.biz - Sebuah terobosan menarik terjadi ketika robot berhasil mengalahkan manusia dalam uji tugas fisik dan mental. CyberRunner AI, robot yang belajar melalui proses modular learning, berhasil mencatat prestasi tersebut. Dalam uji ini, robot tersebut dihadapkan pada tantangan untuk memindahkan bola kecil dari satu bagian labirin ke bagian akhir, menghindari jebakan dan jalan buntu yang ada di papan permainan.

Tim peneliti di Universitas ETH Zurich di Swiss merilis rekaman pertandingan dan mengumumkan penciptaan modular learning baru mereka. Robot AI ini meniru penggunaan tangan dengan dua motor kecil, dan sebuah kamera digunakan sebagai mata robot. Dalam video yang diposting oleh CyberRunner, kita bisa melihat robot bersaing dengan manusia yang memiliki waktu latihan yang sama (6 jam) untuk bermain game.

Situs CyberRunner menjelaskan, "Robot tidak berhenti bermain untuk belajar; algoritma berjalan bersamaan dengan robot bermain game. Akibatnya, robot terus menjadi lebih baik, setiap kali robot dijalankan". "Memori" yang dikembangkan oleh robot ini membuat CyberRunner berhasil menyelesaikan labirin dengan waktu tercepat yang pernah dicapai oleh manusia.

Menariknya, robot AI ini juga mengembangkan "jalan pintas" menurut para peneliti. Perusahaan yang bertanggung jawab atas robot tersebut menyatakan, "Memori disusun dari pengalaman yang terkumpul. Dengan menggunakan ingatan ini, algoritma "model-based reinforcement learning" belajar bagaimana sistem berperilaku".

Ini menunjukkan kemajuan pesat AI dalam berbagai bidang. Seiring dengan itu, kita juga melihat pemanfaatan AI dalam konteks politik, seperti mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, yang dapat menyampaikan pesan kepada pemilihnya meskipun berada di penjara, berkat klon suara AI. Sementara itu, AI Generatif digunakan untuk mengembangkan "masa depan kekasih AI" dengan hadirnya Digi, seorang kekasih digital romantis yang mencapai toko aplikasi minggu ini.

Digi.ai, perusahaan yang bertanggung jawab atas robot tersebut, berharap pengguna dapat berinteraksi dengan avatar berbasis teks ini untuk menciptakan hubungan yang bermakna.

CyberRunner AI tidak hanya menggambarkan kemajuan dalam uji labirin, tetapi juga mencerminkan transformasi keseluruhan dalam AI. Dengan pendekatan modular learning, robot ini mampu terus belajar dan menjadi semakin baik tanpa berhenti, menggambarkan potensi besar AI dalam meningkatkan kinerja di berbagai bidang. Dari teknologi hingga politik, penggunaan AI semakin meluas, membuka pintu untuk era baru kemajuan digital yang menarik.