Nissan Tunda Lagi Produksi Mobil Listrik di AS



TL;DR
  • Nissan tunda lagi mobil listrik di AS karena ingin lebih kompetitif
  • Nissan Ariya bersaing dengan SUV listrik lain
Nissan Tunda Lagi Produksi Mobil Listrik di AS - the picture via: electrek - pibitek.biz - Honda

the picture via: electrek


336-280

pibitek.biz -Nissan kembali menunda produksi mobil listrik di pabriknya di Canton, Mississippi. Alasannya, Nissan ingin meningkatkan daya saing produknya. Ini membuat para penggemar sedan listrikpenggemar sedan listrik Nissan harus bersabar lebih lama.

Menurut catatan dari pemasok yang dilihat oleh Automotive News, Nissan menunda produksi mobil listrik di Canton dua bulan lagi dari jadwal. Padahal, Nissan sudah menunda rencana tersebut tiga bulan sebelumnya. Nissan berencana memproduksi sedan listriknya, yang bernama LZ1F, pada November 2026.

Sedangkan mobil listrik Infiniti (LZ1E) akan menyusul pada April 2027. Nissan menunda mobil listrik sporty ini karena ingin meningkatkan daya saing produknya, demikian catatan tersebut. Seorang sumber mengatakan kepada Automotive News bahwa Nissan khawatir soal keuntungan dan permintaan mobil listrik.

Nissan berhasil menjual lebih dari 20.600 mobil listrik di AS tahun lalu. SUV listrik pertama Nissan, Ariya, menyumbang hampir 13.500 unit. Meski awalnya kurang mulus, Nissan Ariya mulai diminati di AS, dengan penjualan 3.765 unit di tiga bulan terakhir 2023.

Nissan mengikuti langkah produsen mobil AS lainnya, seperti Ford dan GM, yang menunda inisiatif mobil listrik mereka. Ford mengurangi sekitar 12 miliar dolar AS untuk pengeluaran mobil listrik. Ford juga memperkirakan hanya bisa memproduksi setengah dari target awal F-150 Lightning tahun ini.

GM juga menunda produksi mobil listrik penting, seperti Equinox EV, GMC Sierra Denali EV, dan Silverado RST. Meski begitu, penjualan mobil listrik di AS mencetak rekor 1,2 juta unit tahun lalu. Pembeli terus beralih ke opsi listrik sepenuhnya.

Seperti Ford dan GM, menunda produksi mobil listrik di AS bisa membuat Nissan tertinggal lebih jauh. Nissan akhirnya mendapatkan tempat di pasar mobil listrik AS, tapi banyak SUV listrik baru yang dirilis tahun ini. Ariya akan bersaing dengan Chevy Blazer EV, Kia EV9, Honda Prologue, dan lainnya.

Ariya juga akan terus berjuang untuk pangsa pasar dengan Model Y Tesla yang laris dan Hyundai IONIQ 5. Volvo EX30 baru, yang dijual mulai 35.000 dolar AS, juga bisa menjadi saingan SUV listrik Nissan. Jika Nissan ingin tetap unggul, Nissan harus merilis mobil listrik di segmen baru, seperti sedan sporty dan mewah.

Mobil listrik menyumbang 7,6% dari total penjualan mobil di AS tahun 2023, menurut Cox Automotive. Tahun ini, angka tersebut diperkirakan naik menjadi 10%. Adopsi mobil listrik akan terus meningkat.