Mercedes Ubah Strategi, Pilih Mobil Murah Meriah



TL;DR
  • Mercedes ubah strategi jual mobil murah
  • Alasan: ekonomi lesu, bunga tinggi, saingan listrik
  • Rilis 25 model baru, kecil-sedang, bensin-hybrid
Mercedes Ubah Strategi, Pilih Mobil Murah Meriah - photo origin: thedrive - pibitek.biz - Dealer

photo origin: thedrive


336-280

pibitek.biz - Mercedes-Benz baru saja mengubah strategi penjualannya. Jika sebelumnya mereka lebih fokus pada mobil mewah dan mahal, kini mereka lebih memprioritaskan mobil murah dan hemat bahan bakar. Alasannya, kondisi ekonomi yang memaksa konsumen mereka untuk lebih hemat. Menurut Automotive News, Mercedes mengumumkan rencana ini pada acara dealer yang dihadiri oleh mereka. Ini berbeda dengan tahun 2022, saat Mercedes berjanji akan lebih menonjolkan mobil andalan mereka seperti S-class dan G-Wagen. Bahkan, mereka juga berencana merilis merek baru yang super eksklusif.

Saat itu, mereka menghentikan produksi mobil termurah mereka, yaitu A-class dan B-class. Hal ini masuk akal, karena saat itu pasokan mobil terbatas, bukan permintaan. Namun, sekarang situasinya berbalik.

Bunga tinggi membuat konsumen Mercedes yang kaya pun merasakan dampaknya. Mercedes kini berencana lebih fokus pada mobil yang laku banyak, dan salah satu korban pertamanya adalah seri EQ, yaitu mobil listrik mereka. Mobil ini memang kurang diminati, apalagi yang harganya tinggi seperti EQS.

Mereka juga kalah bersaing dengan mobil listrik lain yang lebih murah. Sebagai gantinya, dealer Mercedes menginginkan mobil yang lebih murah dan cepat terjual, dan Mercedes akan memenuhi permintaan itu tahun ini. Mereka dikabarkan akan merilis 25 model baru atau yang diperbarui pada tahun 2024, dengan beberapa yang menarik seperti E-class baru, CLE coupe dan convertible, dan GLC hybrid.

Semua mobil ini berukuran kecil atau sedang, dan menggunakan mesin bensin atau hybrid. Mobil listrik masih menjadi produk premium, karena cenderung lebih mahal dan kurang bisa diandalkan sebagai mobil utama. Banyak yang berpendapat bahwa kunci sukses mobil listrik adalah harga yang terjangkau, seperti yang diusahakan oleh Ford dan mungkin Tesla dengan mobil listrik seharga 25.000 dollar AS (390 juta rupiah). Mobil listrik termurah Mercedes, yaitu EQB crossover, harganya lebih dari dua kali lipat. Sementara itu, GLB lebih murah dan lebih lengkap.

Tidak peduli apa kata indeks S&P 500, orang Amerika harus lebih selektif dalam mengeluarkan uang mereka. Bagi sebagian orang, ini berarti memilih antara membeli mobil baru atau bekas, sementara bagi yang lain, ini berarti memilih antara mengambil EQE sebagai mobil kedua atau E-class sebagai mobil satu-satunya. Ini mungkin bukan keputusan yang sulit, tapi tetap harus dipilih.