ASML Khawatir Sanksi AS Ke China Bakal Rugikan Bisnisnya



TL;DR
  • ASML jual alat litografi ke China, untung banyak.
  • Sanksi AS dan Belanda batasi penjualan alat canggih.
  • China kembangkan alat sendiri, jadi ancaman dan saingan.
ASML Khawatir Sanksi AS Ke China Bakal Rugikan Bisnisnya - photo origin: tomshardware - pibitek.biz - Chip

photo origin: tomshardware


336-280

pibitek.biz - ASML adalah perusahaan pembuat alat litografi terbesar di dunia. Alat litografi digunakan untuk membuat chip semikonduktor. China adalah pasar penting bagi ASML. Lebih dari seperempat pendapatan ASML berasal dari China pada tahun 2023. Namun, ASML menghadapi ancaman dari sanksi-sanksi yang diberlakukan oleh pemerintah Belanda dan AS. Sanksi-sanksi ini membatasi penjualan alat litografi canggih ke China.

Alat litografi canggih bisa membuat chip dengan teknologi terbaru, seperti DUV dan EUV. ASML mengatakan bahwa sanksi-sanksi ini bisa berdampak buruk pada bisnisnya. ASML menyatakan hal ini dalam laporan tahunannya yang baru dirilis.

ASML mengatakan bahwa ketegangan geopolitik bisa menyebabkan pembatasan ekspor, sanksi dagang, tarif, dan aturan perdagangan internasional yang bisa mengganggu pengiriman produk, teknologi, dan layanan ASML. ASML juga mengatakan bahwa kemampuannya untuk mengirim teknologi ke negara-negara tertentu, seperti China, terus terpengaruh oleh izin dan persetujuan yang dibutuhkan. Daftar entitas China yang terkena pembatasan ekspor telah bertambah sejak tahun 2022.

Perkembangan-perkembangan ini bisa mempengaruhi bisnis ASML, serta bisnis pemasok dan pelanggan ASML. Pada tahun 2023, pabrik-pabrik chip China menyumbang 26,3% dari pendapatan ASML. China adalah pembeli alat ASML terbesar kedua, setelah Taiwan.

Pelanggan China mempercepat pembelian tools pabrik chip pada paruh kedua tahun 2023 karena sanksi-sanksi yang diperketat terhadap industri semikonduktor China. Sanksi-sanksi terbaru dari AS, Belanda, dan Jepang membatasi penjualan alat dan teknologi yang bisa membuat chip logika dengan transistor non-planar di node 14nm/16nm dan di bawahnya, 3D NAND dengan 128 lapisan atau lebih, dan IC memori DRAM dengan setengah jarak 18nm atau kurang. Sebagian besar pembuat chip logika China (kecuali SMIC dan Hua Hong) fokus pada teknologi proses yang sudah matang dan tidak terlalu peduli dengan alat yang bisa digunakan untuk membuat chip dengan teknologi 14nm/16nm berbasis FinFET.

Mereka tertarik untuk mendapatkan alat yang cukup untuk membuat chip dengan teknologi proses 28nm atau lebih tebal. ASML bersedia untuk menjual tools pabrik generasi sebelumnya ke pelanggan-pelanggan ini. Pada Oktober 2022, pesanan ASML dari China melebihi $38 miliar.

Jika AS dan pemerintah lain memutuskan untuk membatasi sektor semikonduktor China secara umum, mereka bisa melarang penjualan alat yang mampu membuat chip 28nm atau membatasi ekspor chip buatan China ke negara-negara mereka. Dalam kedua kasus, ASML akan sangat terpukul karena penjualan alat pabrik chip untuk proses yang sudah matang ke pembuat chip China menghasilkan banyak uang. Untuk saat ini, ASML menikmati posisinya sebagai pemimpin pasar alat litografi, dan bisnisnya di China berkembang.

Namun, China yang menggelontorkan miliaran dolar tidak hanya ke pabrik-pabrik chip baru, tetapi juga ke pengembangan alat pabrik chip, juga bisa menjadi ancaman potensial bagi bisnis ASML. ASML juga mengatakan bahwa ia menghadapi persaingan dari pesaing baru yang memiliki sumber daya keuangan yang besar, serta dari pesaing yang didorong oleh ambisi kemandirian dalam konteks geopolitik. Selain itu, ASML juga menghadapi persaingan dari solusi teknologi alternatif atau proses pembuatan semikonduktor yang berbeda.